Notification

×
Ingin Mencari Artikel?
✓ Tersedia berbagai artikel yang dapat menambah wawasan Anda.

Kategori Berita

TRENDING TERKINI

Adsense Responsif

TAG TERPOPULER SAAT INI

Proses Terjadinya Hardfork Dan Softfork

18 Maret 2022 | 18:50 WIB Last Updated 2022-03-18T11:58:33Z
Bantu Subscribe ya?
Subscribe

Terdapat berbagai macam istilah dalam cryptocurrency, salah satunya adalah
Fork. Ada dua jenis Fork pada cryptocurrecy yakni Hardfork dan Softfork. Keduanya adalah kegiatan tim pengembang cryptocurrency yang setuju untuk melakukan pembaruan atau menambahkan fitur baru ke sistem programming cryptocurrency tersebut.


freepick

Meskipun Hardfork dan Softfork sama - sama dianggap sebagai pembaruan pada sistem cryptocurreny, namun keduanya mempunyai perbedaannya, yakni:


1. Hardfork:

  • Akan menggunakan Blockchain yang berbeda
  • Tidak ada kecocokan diantara versi lama dan baru
  • Kemungkinan akan merubah inti dari sistem cryptocurrency

 

2. Softfork:

  • Terdapat kecocokan antara versi lama dan baru
  • Tidak menyebabkan perpecahan Chain


Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan tentang Fork:
Hardfork adalah pembaruan secara menyeluruh yang telah disetujui oleh para pengembang suatu cryptocurrency untuk mengaplikasikan fitur / perubahan baru ke sistem programmingnya. Biasanya hal ini dilakukan untuk mengamankan jaringan cryptocurrency atau beradaptasi dengan jumlah pengguna coin yang semakin besar sehingga terjadi keterbatasan block size. Semua Hardfork akan merubah struktur blok (Termasuk Hash pada blok tersebut ), aturan kesulitan algoritma dan peningkatan jumlah transaksi yang dapat diproses perdetiknya. Umumnya, Hardfork akan dapat dilakukan jika konsensus / persetujuan melalui voting yang didapatkan sudah lebih dari 75% atau 90%.

 

Hardfork bisa menyebabkan adanya ketidakcocokan antara versi lama dan versi baru atau bisa dikatakan bahwa Hardfork merupakan suatu divergensi permanen dari versi Blockchain sebelumnya sehingga versi baru dari Blockchain tidak dapat diproses pada Blockchain sebelumnya. Hal ini mengharuskan semua pengguna cryptocurrency perlu memperbarui semua aplikasi yang terkait dengan coin ini agar bisa tetap bertransaksi dengan baik.
 

Banyak sekali Hardfork yang sudah terjadi selama tahun 2016 hingga sekarang, misalnya:

  • Pada bulan 20 Juli 2016, dilakukan Hardfork pada platform Ethereum dengan memisahkan Chain agar coin yang hilang akibat Hacking The DAO dapat dipulihkan dan menghasilkan altcoin baru yang diberi nama Ethereum ( ETH), sedangkan coin lama dinamakan Ethereum Classic ( ETC ).
  • Pada tanggal 1 Agustus 2017, dilakukan Hardfork pada jaringan inti Bitcoin yang menghasilkan pemisahan Chain dan memunculkan altcoin baru yaitu Bitcoin Cash ( BCH ).
  • Pada tanggal 24 Oktober 2017, dilakukan Hardfork kembali pada jaringan inti Bitcoin Core yang menghasilkan altcoin baru yang disebut dengan Bitcoin Gold ( BTG ).
  • Pada tanggal 28 Desember 2017, dilakukan Hardfork kembali pada platform Bitcoin Core untuk menghasilkan altcoin baru bernama B2X, dengan implementasi SegWit2x pada platformnya.

 

Sebuah Hardfork biasanya diimplementasikan pada suatu sistem jaringan Blockchain jika terdapat beberapa kekurangan yang dikategorikan “Berbahaya”. Misalnya seperti yang terjadi pada Ethereum pada saat Hacking The DAO yang menyebabkan kehilangan dana lebih dari $3,6 million senilai Ethereum pada platform mereka. Atau masalah yang terjadi seperti pada Bitcoin saat ini yang memiliki masalah skalabilitas sehingga menyebabkan proses transaksi menjadi lambat serta pembebanan biaya transaksi yang besar. 

 


Hardfork berdampak pada platform Blockchain sebagai pemisahan Chain yang berbeda sehingga menciptakan altcoin baru yang dinilai lebih sempurna dan berjalan menggunakan Blockchain yang berbeda namun versi lama masih mempertahankan karakter utama sementara versi baru berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhannya. 

 

Selain itu, terdapat Hardfork yang memiliki efek tanpa pemisahan Chain seperti SegWit ( Segregated Witness ) pada platform Bitcoin Core. Tetapi, Hardfork tersebut harus dilakukan secara manual oleh setiap penyedia platform wallet seperti Coinbase yang mengadopsi implementasi SegWit agar transaksi dapat diproses dengan lebih cepat.

 

Untuk efek dari Hardfork sendiri akan mengarah ke pemilik coin. Ketika Hardfork
terjadi dan sukses maka pemilik coin akan memiliki dua versi coin. Satu versi lama dan satu versi baru. Sama seperti Bitcoin terjadi Hardfork, lahirlah Bitcoin Unlimited. Namun, bukan berarti saldo Bitcoin menjadi double. Memang di wallet saldo akan tercantum dalam dua versi. Hal ini memberikan pilihan kepada para pemilik coin akan bergabung ke koin versi lama atau baru. Setelah itu, saldonya adalah sama seperti sebelum terjadi Hardfork.
 

 

Kondisi Hardfork menimbulkan kepanikan kepada para pemilik coin. Hal tersebut
membuat mereka sebagian besar melepas coinnya sehingga harga coin saat terdengar kabar akan adanya Hardfork, biasanya langsung anjlok. Penyebab kepanikan tersebut adalah tidak ada pihak yang menjamin apa yang terjadi saat proses Hardfork berjalan.

 

Jika sukses, lahirlah coin versi baru yang berjalan sesuai dengan jalurnya. Kekhawatiran mereka terkait kemungkinan coin yang dimiliki tidak laku lagi, karena trader beralih ke coin versi baru. Hal ini diperparah dengan pilihan situs - situs exchanger yang juga membekukan transaksi saat proses Hardfork terjadi. Itu karena pihak exchanger sebagai marketplace tidak mau terjadi hal terburuk. Mereka akan mendukung coin lama sembari menunggu perkembangan coin terbaru hasil Hardfork.


Di sisi lain, Softfork adalah pembaruan secara tidak menyeluruh terhadap suatu
sistem cryptocurrency dengan menambahkan aturan validasi tambahan untuk
mengamankan jaringannya. Dengan membatasi set transaksi atau validasi blok yang valid. Sehingga jika pada versi lama akan menerima semua blok maka pada versi baru dapat menolak beberapa diantaranya. Sebagai contoh, Softfork dapat membuat transaksi apapun yang ukurannya lebih dari 1 KB tidak valid.
 

 

Pada pembaruan ini akan bisa menghindari perpecahan yang ditimbulkan oleh pembaruan kareka Hardfork. Jika Softfork ini dijalankan maka node yang telah menjalankan perangkat baru akan menegakkan aturan baru secara ketat dengan ketentuan mayoritas node dalam jaringan telah juga menggunakan versi baru Softfork. Sehingga, node dengan perangkat baru ini akan bisa mendesak node lainnya untuk menerapkan aturan baru tersebut. Softfork cukup bergantung pada node untuk menggunakan versi software terbaru. Sedangkan, para node yang lama tidak akan bisa menegakkan aturan baru karena mereka belum pernah mendengar aturan itu sebelumnya.
 

 

Resiko Softfork ini bisa jadi nantinya para penambang di versi lama akan menambang pada sebuah blok yang dianggap tidak valid berdasarkan aturan yang ada. Setidaknya node dengan versi lama tersebut mengetahui bahwa blok mereka telah ditolak meskipun mereka mungkin akan mengerti alasan mengapa blok mereka ditolak. Alasannya adalah karena mereka tidak menggunakan versi terbaru Softfork ini sehingga mereka tidak mengetahui adanya peraturan yang lebih ketat. Selain itu, bisa juga terjadi jika cabang blok yang dikerjakan oleh penambang lama disusul oleh penambang baru, maka penambang lama akan lama akan beralih ke cabang penambang baru karena blok itu sama - sama dianggap valid oleh penambang baru dan juga penambang lama yang menggunakan versi lama. Dengan hal semacam ini, maka tidak akan ada Hardfork, namun yang terjadi hanyalah Softfork.

Sebagai contoh, penggunakan Softfork ini dilakukan pada pay-to-script-hash. Meskipun sebuah transaksi valid secara pay-to-script-hash, namun masih akan diverifikasi lagi secara benar. Sebagaimana yang akan dilihat oleh node lama dengan versi perangkat lama. Dalam scriptnya, dilakukan dengan cara melakukan hashing satu nilai data dan memeriksa apakah hash itu cocok dengan nilai output yang ditentukan dalam script. Jika pay-to-script-hash telah berhasil, masih memungkinkan untuk menambah metadata di parameter Coinbase. Sekarang, nilai berapapun diterima di parameter Coinbase. Di masa mendatang, mungkin akan dibutuhkan beberapa format baru di parameter Coinbase tersebut. Salah satunya adalah mungkin pada setiap blok baru, Coinbase akan memasukkannya ke root merkle yang mengandung keseluruhan set transaksi yang belum terpakai. Sehingga perubahan ini nantinya bisa menghasilkan Softfork. Karena node lama mungkin akan menambang blok yang tidak membutuhkan parameter Coinbase yang sebelumnya ditolak di dalam jaringan.


Ref:
https://en.wikipedia.org/wiki/Fork_(blockchain)
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_bitcoin_forks
https://blog.indodax.com/hard-fork/
https://en.bitcoin.it/wiki/Hardfork
https://medium.com/coinmonks/hard-fork-soft-fork-what-is-a-fork-cd752ae63403
http://apaitubitcoin.com/apa-itu-hardfork-penyebab-dan-akibatnya/
https://www.edukasibitcoin.com/ketika-hardfork-bitcoin-terjadi/
http://searchgoogling.blogspot.com/2018/01/penjelasan-lengkap-tentang-hard-fork.html
https://www.edukasibitcoin.com/keterbatasan-dan-pengembangan-bitcoin/
http://www.edukasibitcoin.com/script-bitcoin-dalam-cara-kerja-bitcoin/
https://en.bitcoin.it/wiki/Softfork


 

Jika artikel ini bermanfaat jangan lupa bantu kami dengan cara klik "LIKE" atau "SHARE" ya, terima kasih.

Ingin cari Loker?
Yakin tidak mau baca ini?
Komentar Anda
Rekomendasi Untuk Anda × +