Notification

×
Ingin Mencari Artikel?
✓ Tersedia berbagai artikel yang dapat menambah wawasan Anda.

Kategori Berita

TRENDING TERKINI

Adsense Responsif

TAG TERPOPULER SAAT INI

Mengenal tujuan dari Laporan Arus Kas

20 Februari 2014 | 21:48 WIB Last Updated 2021-08-06T12:51:26Z
Bantu Subscribe ya?
Subscribe
Credit img: freepik.com

Tujuan utama Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) adalah
1. Memberikan informasi tentang penerimaan dan pembayaran kas entitas selama periode tertentu.
2. Memberikan informasi, atas dasar kas, tentang arus kas hasil dari aktivitas operasional (operating), investasi (investing) dan pendanaan (financing).

Informasi dalam Laporan Arus Kas dapat membantu pemakai laporan keuangan untuk menilai:
1. Kemampuan entitas menghasilkan arus kas
2. Kemampuan entitas membayar deviden dan kewajiban lainnya
3. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas operasional
4. Transaksi investasi dan pendanaan selama periode laporan keuangan

Di dalam Laporan Arus Kas, aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas dikelompokkan menjadi:

1. Aktivitas Operasional (Operating Activities), yaitu semua transaksi yang terkait dengan pos-pos yang ada di Income Statement  (transaksi yang terkait Revenue dan expenses).

2. Aktivitas Investasi (Investing Activities), yaitu semua transaksi yang terkait dengan pos-pos Investment dan Property, Plant and Equipment serta aktivitas meminjamkan dana kepada pihak lain dan menerima pelunasannya.

3. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities), yaitu semua transaksi yang terkait dengan pos-pos Long term Liability dan Stockholders’ Equity. Transaksi tersebut meliputi mendapatkan dan melunasi hutang jangka panjang, mendapatklan dana dari penerbitan saham serta pembayaran deviden.

Laporan Arus Kas dapat dibuat dengan menggunakan dua metode yaitu INDIRECT METHOD dan DIRECT METHOD. 

Dari dua metode ini yang menjadi pembeda adalah saat di buat Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Seperti:

1. INDIRECT METHOD
Arus Kas Aktivitas Operasi, ditentukan dengan cara Laba Bersih disesuaikan dengan transaksi non kas dan kenaikan / penurunan kewajiban dan aktiva lancar.

2. DIRECT METHOD
Arus Kas Aktivitas Operasi, ditentukan dengan pendekatan transaksi. Misalnya: Penerimaan dari pelanggan, pembayaran supplier, pembayaran beban usaha dll.



INDIRECT METHOD
Dalam Indirect Method, arus kas dari aktivitas operasi ditentukan dengan mengkonversi laba bersih dari dasar akrual menjadi dasar kas.

Konversi dilakukan dengan :
1 Menambah laba bersih dengan expenses non cash (penyusutan, amortisasi dll)
2.Menambah laba bersih dengan kerugian atau mengurangi dengan laba yang dihasilkan dari aktivitas investasi dan pendanaan (laba penjualan aktiva tetap, selisih kurs hutang dll)
3. Menambah dengan penurunan aktiva lancar dan kenaikan kewajiban lancar
4. Mengurangi dengan kenaikan aktiva lancar dan penurunan kewajiban lancar


DIRECT METHOD
Dalam Direct Method, arus kas dari aktivitas operasi ditentukan dengan mengkonversi pos-pos dalam Laporan Laba Rugi dari dasar akrual menjadi dasar kas.

Konversi dilakukan dengan :
1. Pelunasan Pelanggan = Sales +/+ penurunan atau -/- kenaikan Account Receivable
2. Pembayaran ke Supplier = COGS +/+ kenaikan atau -/- penurunan inventory +/+ penurunan atau -/- kenaikan account payable
3. Pembayaran beban operasi = Operating expenses (diluar non cash expenses) +/+ kenaikan atau -/- penurunan Prepaid Expenses +/+ penurunan atau -/- kenaikan Accrued Expenses
4. Pembayaran interest = Interest expenses +/+ penurunan atau -/- kenaikan Interest payable
5. Penerimaan interest=Interest income +/+ penurunan atau -/- kenaikan interest Receivable
6. Non Cash Expenses dan Laba rugi aktivitas investasi dan pendanaan tidak masuk dalam laporan arus kas
7. Pembayaran Pajak Penghasilan = Income Tax Expenses +/+ penurunan atau -/- kenaikan Income Tax Payable

Jika artikel ini bermanfaat jangan lupa bantu kami dengan cara klik "LIKE" atau "SHARE" ya, terima kasih.

Ingin cari Loker?
Yakin tidak mau baca ini?
Komentar Anda
Rekomendasi Untuk Anda × +